Minggu, 17 Maret 2019

Investasi Internet Banking - Studi Kasus

Tak diragukan lagi layanan jasa perbankan amat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi. Makin tinggi teknologi, bank makin ditantang untuk memberi layanan terbaik bagi nasabah. Salah satu teknologi yang saat ini menjadi fokus utama perbankan memuaskan nasabahnya adalah layanan electronik banking atau e-banking.

Bank akan ketinggalan jika tak mengembangkan layanan e-banking. Maklum, bank harus mampu mengikuti ritme masyarakat yang mobilitasnya makin tinggi. Kalau bank tak bisa menyediakan layanan yang cepat, mudah, murah, aman, dan profesional, siap-siaplah ditinggalkan nasabah.

Layanan e-banking yang awalnya berbentuk anjungan tunai mandiri (ATM), kini berkembang menjadi beraneka ragam layanan. Mulai dari phone banking, internet banking, hingga mobile banking, termasuk SMS banking. "Banyak bank mulai melengkapi dan meningkatkan layanan e-banking. 

Terdapat empat poin khusus keunggulan produk internet banking ini. 
  • Pertama, nasabah bisa melihat portofolio mereka yang ada di bank, seperti deposito, reksadana, asuransi, KPR (Kredit Pemilikan Rumah), kartu kredit, dan bancassurance. 
  • Kedua, nasabah bisa bertransaksi real time alias seketika.
  • Ketiga, produk mendukung kenyamanan transaksi nasabah dan gaya hidup mobilitas tinggi. 
  • Keempat, produk aman karena ada fasilitas alat eksternal atau token serta didukung teknologi canggih.


Investasi dan keamanan

Di samping kemudahan, bank juga meyakinkan setiap produk e-banking mereka aman. Misal, BRI menyediakan fasilitas mToken alias token mobile. Telepon genggam nasabah menjadi alat token sekaligus yang berfungsi sebagai sarana tambahan penghasil PIN (personal identity number) untuk transaksi finansial di BRI. Sementara OCBC NISP menyediakan token khusus.

"Untuk mendapat PIN di mToken, nasabah harus meregristasi dulu saat ingin melakukan transaksi finansial banking. Setelah mendaftar, dia akan mendapat notifikasi angka yang kemudian dimasukkan ke layanan internet banking," tegas Imam.

Hal serupa juga dilakukan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). BCA mengaku punya strategi khusus agar produk e-banking mereka aman dari kejahatan. Yakni dengan menerapkan dynamic password. "Sejak menggunakan sistem ini, fraud terkait layanan internet banking praktis sudah tak pernah terjadi," tutur Jahja Setiaatmadja, Wakil Direktur Utama BCA. Saat ini pengguna internet banking BCA mencapai 1,5 juta nasabah dengan transaksi per bulan mencapai 2,36 juta. "Nilai transaksi mencapai Rp 18,9 triliun," tambahnya.

Namun, untuk punya e-banking yang andal dan aman perbankan juga harus merogoh kantongnya dalam-dalam/ PT Permata Bank Tbk (Bank Permata) misalnya, untuk bisa memiliki layanan e-banking terkini investasi yang mereka gelontorkan sudah mencapai US$ 11 juta. "Investasi digunakan untuk penggantian switching system, ATM, EDC, dan internet banking," kata Anton Hermawan, Head e-channel Permata.

Investasi terbesar untuk penggantian ATM, yang mencapai hampir US$ 4,5 juta. Saat ini sekitar 30% nasabah Permata sudah menggunakan layanan e-banking. Di BCA, manajemen rela menginvestasikan sekitar US$ 50 juta per tahun untuk pengembangan teknologi informasi. Tujuannya jelas untuk meningkatkan layanan e-banking ke nasabah. Demikian juga OCBC NISP yang rela merogoh US$ 1 juta khusus menyiapkan internet banking mereka. "Persiapannya memakan waktu satu tahun," terang Rudy.

Bank BTN

Bank Tabungan Negara atau BTN  adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, sejak masa pendudukan Jepang di Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku. 

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia bank ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 1963 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.



Layanan BTN

Bank BTN merupakan Bank BUMN yang berbentuk perseroan tbk, melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keuangan berupa simpanan, investasi dan kredit. yang berfokus pada 3 jenis sektor usaha diantaranya : Simpanan Tabungan dan Pinjaman, Perumahan dan perbankan komersial, dan Syariah-banking (perbankan syariah).

Bank BTN menyediakan berbagai produk dan jasa di bidang perumahan, terutama melalui pinjaman (KPR), baik KPR bersubsidi untuk kelas menengah ke bawah segmen masyarakat Indonesia dan hipotik non-subsidi untuk kelas menengah ke segmen kelas atas.

Salah satu layanan andalan bank BTN adalah dilengkapi layanan internet banking yang mempermudah  segala urusan perbankan, termasuk urusan transaksi. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan lewat internet banking.


  • Bisa pantau saldo di rekening BTN.
  • Bisa lakukan mutasi rekening dan cetak rekening koran.
  • Melakukan pemindahbukuan ke sesama dan antarbank secara online, RTGS, dan SKN.
  • Mudah dalam lakukan pembelian dan pembayaran tagihan.
  • Blokir kartu ATM tanpa harus telepon call center BTN.
  • Pantau suku bunga dan kurs.
  • Adanya laporan rekening gabungan atau konsolidasi.


Contoh Pembahasan Studi Kasus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar